Danau Dampelas (nama lain: Danau Talaga) adalah sebuah danau (danau dalam bahasa dampelas adalah:
Hano) yang berlokasi di kawasan pantai barat Kabupaten
Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia, tepatnya di bawah kaki gunung
Sitangke, desa Talaga, kecamatan Dampelas, sekitar 145
kilometer sebelah utara kota Palu.
Danau
Dampelas biasa pula disebut Danau Talaga sesuai nama desa sekitar danau, namun
secara umum disebut Dampelas sesuai bahasa dan etnis terbesar di wilayah
tersebut. Pemanfaatannya sebagai sumber air untuk kebutuhan mandi dan mencuci
bagi penduduk di sekitarnya. Di tepinya banyak tumbuh pohon sagu yang sengaja
ditanam penduduk setempat sejak lama sebagai salah satu sumber pangan. Di dalam
danau terdapat jenis ikan mujair (bau kandia), ikan lele, ikan mas (bau bulaan)
dan terdapat salah satu jenis kerang (tude) menjadi sumber perikanan air tawar
bagi penduduk setempat. Danau ini termasuk unik karena muaranya merupakan
pertemuan dengan air laut perairan Selat Makassar. Setiap tahun di area danau
dilaksanakan Festival Danau Dampelas sebagai kegiatan pariwisata budaya.
Hal yang
unik saat air laut surut, air danau Dampelas ikut mengalir ke laut. Itulah
sebabnya masyarakat setempat menyebutnya sebagai muara danau (bamba hano). Hal
inipula yang menyebabkan ekosistem danau ini memiliki keunikan tersendiri
dibandingkan dengan danau lainnya
Disekitar
danau dapat ditemukan sebuah situs perkampungan suku dampelas dahulu yang oleh
pemerintah distrik banawa utara dipindahkan di Desa Talaga Saat ini. disekitar
perkampungan suku dampelas dahulu (sebelum dipindahkan) ditemukan beberapa
meriam kuno buatan Portugis dari jenis yang paling besar hingga yang paling
kecil, selain meriam juga ditemukan mata uang kuno, tembikar, mangkuk cina, dan
peralatan makan dan minum yang terbuat dari perunggu. Dari beberapa mata uang
yang ditemukan diantaranya ada mata uang dengan menggunakan huruf palawa.
Danau
Dampelas memiliki mitos yang tidak terlepas dari legenda sawerigading, sangat
erat kaitannya dengan mitologi Mahadia Dampelas yang menjadi cerita turun
temurun oleh suku Dampelas , yang oleh Jamrin Abubakar seorang wartawan di
Donggala telah menuliskannya dalam sebuah legenda dengan judul; Legenda Danau Dampelas.
Seorang
pekerja seni teater Irwan Pangeran pernah mementaskan mitologi mahadia dampelas
dalam sebuah pertunjukan teater "Mahadia
Dampelas" di auditorium
RRI Palu-Sulawesi Tengah
(Sumber : https://id.wikipedia.org)
0 comments:
Post a Comment